Minggu, 31 Mei 2015

Makalah Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Dan Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS
KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.
Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.
Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal.
Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan,  padahal menyusui sangatlah banyak untungnya.

B.     Tujuan
Penulis menulis makalah ini agar bisa menambah wawasan penulis tentang kebutuhan dasar ibu pada masa nifas.






BAB II
PEMBAHASAN
1.      Nutrisi dan Cairan
Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi  baik rata-rata memproduksi ASI sekitar 800cc yang mengandung 600 kkal, sedangkan ibu yang status ggizinya kurang biasnya akn sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting , karena bayi akan tumbuh sempurna  sebagai menusia yang sehat dan pintar, sebab ASI mengandung DHA.
a.       Energy
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum mencapai 500 kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang mengandung 600 kkal. Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750  kkal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari 3 bulan, selama itu pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah kalori tambahan harus  ditingkatkan.
Sesungguhnya, tambahan kalori tersebut hanya  sebesar 700 kkal, sementara sisanya (sekitar 200 kkal) diambil dari cadanagn indogen, yaitu timbunan lemak selama hamil. Mengingatkan efisiensi kofersi energy hanya 80-90 % maka energy dari makanan yang dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi energy ASI sebesar 400-500 kkal. Untuk menghasilkan 850cc ASI dibutuhkan energy 680-807 kkal energy. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan ASI, berat badan ibu  akan kembali normal dengan cepat.
b.      Protein
Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein  di atas normal sebesar 20 gram/hari. Maka dari itu ibu dianjurkan makan makanan mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat di ikan kakap, tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang akan keluar sebagai ASI. Selain itu ibu dianjurkan makan makanan yang mengandung kalsium , zat besi,  vitamin C, B1, B2, B12, dan D
Selain nutrisi, ibu juga membutuhkan banyak cairan seperti air minum.Dimana kebutuhan minum ibu 3 liter sehari ( 1 liter setiap 8 jam)


Beberapa anjuran yang berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu menyusui antara lain :
a.       Mengonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal
b.      Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin
c.       Minum sedikitnya 3 liter setiap hari terutama setelah menyusui
d.      Mengonsumsi tablet zat besi
e.       Minum kapsul vitamin A agar dapaat meberikan vitamin A kepada bayinya.

2.      Ambulasi Dini
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk  selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Ambulasi dini ini tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru, demam dan keadaan lain yang membutuhkan istirahat.

Keuntungannya yaitu :
1.      Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat
2.      Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.
3.     Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara merawat bayinya.
4.      Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia.    

Ambulasi dini dilakukan secara perlahan  namun meningkat secara berangsur-angsur, mulai dari jalan-jalan ringan dari jam ke jam sampai hitungan hari hingga pasien dapat melakukannya sendiri tanpa pendamping sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi.

3.      Eliminasi : Buang Air Kecil dan Besar
Biasanya dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah dapat buang air kecil. Semakin lama urine ditahan, maka dapat mengakibatkan  infeksi. Maka dari itu bidan harus dapat meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena biasany ibu malas buang air kecing karena takut akan merasa sakit. Segera buang air kecil setelah melahirkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi  post partum.
Dalam 24 jam pertama , pasien juga sudah harus dapat buang air besar. Buang air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir, maka dari itu buang air besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk memperlancar buang air besar, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air putih.

4.      Latihan / Senam Nifas
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya ibu melakukan senam nifas sejak awal (ibu yang menjalani persalinan normal). Berikut ini ada beberapa contoh gerakan  yang dapat dilakukan saat senam nifas:
a)      Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSj2tTTr1Oen3Igcl-tty7bJMxrQnMjV7BT1wKzL2fmwhimKtunb_6-mdvEiDPbn7w85IvjK40U35OpZAG_gt38O61zM2nrP0fzlwnuwGPuc-XpKS9Ct_zBh4O52ez5jMu9YL3i2W0yC0/s320/1.bmp
b)      Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjirIFkEYgEK3mIj5anh25bhVX10OgJfo1Lt7g2kMoN77pQceGDq97mro5DIAixlVVvturiBKOO_DMBOap6Oe3e49mI3DXw8EQdM4h0Oi7hlZMzP6YQiNZDC100Cx5-EbT5FMf7b6w7hMc/s320/2.bmp

c)      Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwuehey_Ik9GrQp2Utjpho-Xue6VUCP2pvpSQF6rAWx42R1VwlERYqYbzb7NCfVNRL94kbSenp3efQW71T5HmmTqh5xZTkLSJfl6WsDJg9pBWnz2kcDFuF7dpTNHnq32ScX06SrsVjpQI/s320/3.bmp


d)     Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6UezgbjcGn2xKhZITkg8_WaR4fQNZo4_koh04biwLxs2h7DHLgKyJv6JG52rNxP9_x2W9_YTFH9ZhsuCu84QJkzVG-HIqC7KxiWpHvEtjVDPZasmAmh9uATW9Nl3-_yVHfUdxdkAKH7I/s320/4.bmp
e)      Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSDYOWt6QMaSo80i7dvzeIR9fbG9LbKBGoCK_xYW7rF6ThrLl7LeFADJ0Q-zGtukgsQdOaQaVeGiMYHt_BAhra8U6xFZQF5qxFW2o01YxMKmKLWBp4d6vwFs-eiGpi-Qfn6HA29MJm-d0/s320/5.bmp

f)       Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpicJJrGcFtj2KL-L3YWBkdIAxcFCUehr-ubk4fq9Wn7dyEl48wWJFHzCD909VHExQTUw2FDMuZYa_B-BdA9ZKSfna11xaeKG7u2pIBYzwFBVr0p4CnUOpsstN8N6d6qUBp7ER03Kpz8/s320/6.bmp
g)      Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1qT_4Romqrk5OZUHmfktDaeSBdh-Ol1dMmiKKR1lvUQLLEDfHKLcrYdw6NTX6XUBFOrz8pEKxx3055vU4taFrlhIly68OTK1HE9i1z8kGTZQYdw3UOJUdeXwGQRyLoa4cAaxnKu0tUyw/s320/7.bmp
h)      tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggcmox-uhGMLXlcxeXgv77rtBpZN9kErls94IgRWJX9Dz_g8XPOBRDZqoLbvT9e8s-XZd1YjY4wnjbeBdalk3OZ20JFlyBoLOYxKAWmefGYl_Zb2bK6tztil5JcOD6FUHtBm_RvE4dtI/s320/8.bmp
i)        Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPgWuVezZ17ixi9Z3vvq4urZhCwwn7grhrYsMiXROyZf4K7sO2oS_Ct0le-C5Mwzum39vR1Y8QvRc7BwlhVw9E4471FzRHznnTKLJOXjtOcXXfa1wlHviPjd_TTEpviRb68Oc1Ew78fVQ/s320/9.bmp
j)        Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheGQZu-Y_UgRPZLph4iztAQgILMd5lzR3ZVV0sRCyAaoM0cn0xVhSdx4k7Mb-CXk99bSIv5YCBn0et4je9j1pMZkQNT92IWQNpEoqxyp6Ocgo0vAq4w0GFtyQZzS4l9lDFxmhVLZTj6hA/s320/10.bmp
k)      Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAQJ73lUNMRPdFwHn3wOAa2MxoMUJBEtQFykDGgbrnTgEIQqm7mrCqI_b_ZnfmEvnCIuQOuJto6XPxEoUPkUSP-qQACEN37DawFgnR9AGzOtjrlBvaoIIVajCU3PkuoSFRJtf-Rc_6rIY/s320/11.bmp

l)        berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqrmTVUB_GVa3lr0YaBcvz27vaq7lGfhVyS-DqWvXA6U_2xecjWvO122MEHUWqBDF8i366N9NzzemSeaHqwgfev4uXE6T5hJ01M02XFu7IWCI4IDjCmeOgKrPqOd37cJmDOJ9mftpeboI/s320/12.bmp
m)    Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3_Bjhw-NNpyaHS4aRX9v3bMagseZ-WCwCasIDnNgFQANnY4ArZUugGG5aQIeY6Ld2P7yOWiebIIjsEhyphenhyphenl2-KkjBHn8jZt7Wgt_esybq9puniqFRjE1Y-tkstM3HZ19sDvoo6_1jaU1wo/s320/13.bmp

Apa tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90° ?
a. Menguatkan otot-otot punggung.
b. Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko edema kaki
c. Menguatkan otot-otot bagian perut.
d. Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul.
                                          


BAB III
PENUTUP
       Kesimpulan
Setelah melahirkan ibu membutuhkan nutrisi yang banyak. Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk  selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Setelah melahirkan ibu diharapkan secepatnya BAB dan BAK untuyk menghindari terjadinya komplikasi atau infeksi. Selain itu ibu juga perlu memperhatikan kebersihan diri .
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan kembali kekeadaan fisik. Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Tetapi banyak budaya dan agama yang melarang sampai masa waktu tertentu misalnya 40 hari atau 6 mingggu setelah melahirkan. Namun kepiutusan itu etrgantung pada pasangan yang bersangkutan.
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya ibu melakukan senam nifas sejak awal (ibu yang menjalani persalinan normal).





DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi Offset
Sunarsih,Tri dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Jakarta: Salemba Medika
Wulandari Diah, dkk. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha Medika



Tidak ada komentar:

Posting Komentar